SURGA KICAU-Pelatuk paruh gading, yang keberadaannya dihargai 10.000 dollar! -KICAU MANIA - Selamat datang di Surga Kicau Mania, Ini adalah sebuah blog directory tentang burung,baik itu suara burung ataupun tips perawatan burung.Blog ini adalah situs perangkum otomatis dari pencarian google yang kali ini berjudul SURGA KICAU-Pelatuk paruh gading, yang keberadaannya dihargai 10.000 dollar! -KICAU MANIA.Ada ribuan artikel yang sudah terekam ke dalam situs ini,silahkan cari sesuai yang kalian kehendaki,untuk artikel selanjutnya tentang judul diatas bisa kalian baca di bawah ini.
Konten : SURGA KICAU-Pelatuk paruh gading, yang keberadaannya dihargai 10.000 dollar! -KICAU MANIA
Judul : SURGA KICAU-Pelatuk paruh gading, yang keberadaannya dihargai 10.000 dollar! -KICAU MANIA
Pelatuk yang cukup legendaris ini dikenal dengan nama Ivory-billed woodpecker atau Campephilus principalis dan merupakan salah satu spesies dari keluarga burung pelatuk /Picidae. Spesies ini sebelumnya ditetapkan sebagai jenis burung terancam punah, kemudian naik statusnya menjadi burung yang sudah punah. Namun perdebatan mengenai keberadaan burung ini masih selalu terjadi.
Pelatuk paruh gading mempunyai ukuran tubuh yang sangat besar dari jenis pelatuk lainnya, panjang tubuhnya bisa mencapai 50 cm dengan rentang sayap sepanjang 75 cm. Ukuran tubuhnya hampir menyamai pelatuk raja (C.imperialis) dari Meksiko yang merupakan spesies terbesar dari semua jenis burung pelatuk di dunia yang juga dianggap sebagai burung langka.
Habitat pelatuk paruh gading berada di rawa-rawa dan hutan pinus yang sebagian besar pohonnya telah mati dan membusuk. Salah satu kegemarannya adalah mematuki batang-batang kayu yang keras, baik untuk berkomunikasi maupun untuk mencari makanan yang berupa larva kumbang yang banyak bersarang di dalam batang kayu.
Selain memakan serangga dan larva kumbang, pelatuk paruh gading sangat menyukai biji-bijian dan buah-buahan. Paruhnya yang besar dan berwarna putih gading itu digunakannya untuk mematuk, memecah, dan mengupas kulit kayu pada pohon mati untuk mendapatkan serangga.
Uniknya, burung ini memiliki kebiasaan terbang sejauh 25 km untuk mencari makanannya guna memberi makan anak-anaknya dan dirinya. Tingginya persaingan dengan jenis pelatuk lain terutama pelatuk jambul dalam mencari makanan membuat pelatuk-paruh gading melakukan kebiasaan tersebut.
Kepunahan pelatuk paruh gading
Tingginya persaingan dalam mencari makanan dan maraknya perburuan terhadap spesies burung pelatuk ini membuat populasinya kian berkurang. Perburuan spesies burung ini rata-rata dilakukan oleh para pemburu untuk memuaskan keinginan para kolektor yang rela membayar mahal untuk sebuah pajangan (display) burung ini. Pada tahun 1920an, sepasang burung mati ditembak hanya untuk dijadikan spesimen. Selain itu, banyak juga penduduk asli Amerika yang menggunakan paruh burung ini sebagai asesoris dan perhiasan.
Sekitar tahun 1938, jumlah populasi burung pelatuk paruh gading diperkirakan hanya tersisa 20 individu yang hidup di alam liar. Namun, penggundulan hutan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan di habitat mereka membuat populasinya semakin menurun. Tahun 1944, pelatuk paruh gading betina yang terakhir, terlihat meninggalkan area yang sudah gundul itu.
Tahun 1967 pelatuk paruh gading ditetapkan sebagai spesies terancam punah, dan sampai tahun 1987 tidak tercatat laporan penemuan kembali burung ini sehingga dianggap sudah punah. Akan tetap, selama masa-masa tersebut sebenarnya banyak orang yang melaporkan keberadaannya, termasuk laporan dari seorang jurnalis yang berasal dari Kuba dan adanya foto-foto yang dibuat oleh seorang pecinta alam.
Namun penemuan tersebut dibantah oleh para ahli yang menganggap mereka telah melakukan kebohongan dan menganggap burung yang mereka lihat itu adalah dari jenis pelatuk jambul.
Selanjutnya di tahun 1999 hingga 2005, muncul berbagai laporan dari orang yang mengaku telah melihat keberadaan spesies burung pelatuk paruh gading ini di daerahnya. Akibat maraknya laporan tanpa bukti tersebut membuat pihak berwenang memberikan penawaran sebesar US$ 10.000 kepada siapa saja orang yang berhasil menemukan, menunjukkan sarang, tempatnya bertengger atau tempatnya mencari makan burung tersebut.
Sampai sekarang, laporan terakhir yang menjadi bukti bahwa burung pelatuh paruh gading masih ada berasal dari laporan para peneliti dari Universitas Auburn dan Universitas Windsor yang menemnukan keberadaan spesies ini di sebuah sungai di Florida.
Semoga bermanfaat
Anda sedang membaca artikel SURGA KICAU-Pelatuk paruh gading, yang keberadaannya dihargai 10.000 dollar! -KICAU MANIA dan artikel ini url permalinknya adalah https://surgakicau.blogspot.com/2016/09/surga-kicau-pelatuk-paruh-gading-yang.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.Sekali lagi,ini adalah situs auto yang tidak ditulis langsung oleh admin,Kami tidak menjamin akan kebenaran dari artikel yang tertulis.
Konten : SURGA KICAU-Pelatuk paruh gading, yang keberadaannya dihargai 10.000 dollar! -KICAU MANIA
Judul : SURGA KICAU-Pelatuk paruh gading, yang keberadaannya dihargai 10.000 dollar! -KICAU MANIA
SURGA KICAU-Pelatuk paruh gading, yang keberadaannya dihargai 10.000 dollar! -KICAU MANIA
Dari banyaknya jenis burung pelatuk di dunia, pelatuk paruh gading (Campephilus principalis) mungkin menjadi satu-satunya burung pelatuk yang pernah dihargai cukup tinggi untuk keberadaannya. Bayangkan saja, bagi mereka yang berhasil menemukan bukti keberadaan spesies burung yang amat langka ini akan mendapatkan hadiah senilai 10 ribu USD atau senilai lebih Rp 130 juta.Pelatuk yang cukup legendaris ini dikenal dengan nama Ivory-billed woodpecker atau Campephilus principalis dan merupakan salah satu spesies dari keluarga burung pelatuk /Picidae. Spesies ini sebelumnya ditetapkan sebagai jenis burung terancam punah, kemudian naik statusnya menjadi burung yang sudah punah. Namun perdebatan mengenai keberadaan burung ini masih selalu terjadi.
Pelatuk paruh gading mempunyai ukuran tubuh yang sangat besar dari jenis pelatuk lainnya, panjang tubuhnya bisa mencapai 50 cm dengan rentang sayap sepanjang 75 cm. Ukuran tubuhnya hampir menyamai pelatuk raja (C.imperialis) dari Meksiko yang merupakan spesies terbesar dari semua jenis burung pelatuk di dunia yang juga dianggap sebagai burung langka.
Habitat pelatuk paruh gading berada di rawa-rawa dan hutan pinus yang sebagian besar pohonnya telah mati dan membusuk. Salah satu kegemarannya adalah mematuki batang-batang kayu yang keras, baik untuk berkomunikasi maupun untuk mencari makanan yang berupa larva kumbang yang banyak bersarang di dalam batang kayu.
Selain memakan serangga dan larva kumbang, pelatuk paruh gading sangat menyukai biji-bijian dan buah-buahan. Paruhnya yang besar dan berwarna putih gading itu digunakannya untuk mematuk, memecah, dan mengupas kulit kayu pada pohon mati untuk mendapatkan serangga.
Uniknya, burung ini memiliki kebiasaan terbang sejauh 25 km untuk mencari makanannya guna memberi makan anak-anaknya dan dirinya. Tingginya persaingan dengan jenis pelatuk lain terutama pelatuk jambul dalam mencari makanan membuat pelatuk-paruh gading melakukan kebiasaan tersebut.
Kepunahan pelatuk paruh gading
Tingginya persaingan dalam mencari makanan dan maraknya perburuan terhadap spesies burung pelatuk ini membuat populasinya kian berkurang. Perburuan spesies burung ini rata-rata dilakukan oleh para pemburu untuk memuaskan keinginan para kolektor yang rela membayar mahal untuk sebuah pajangan (display) burung ini. Pada tahun 1920an, sepasang burung mati ditembak hanya untuk dijadikan spesimen. Selain itu, banyak juga penduduk asli Amerika yang menggunakan paruh burung ini sebagai asesoris dan perhiasan.
Sekitar tahun 1938, jumlah populasi burung pelatuk paruh gading diperkirakan hanya tersisa 20 individu yang hidup di alam liar. Namun, penggundulan hutan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan di habitat mereka membuat populasinya semakin menurun. Tahun 1944, pelatuk paruh gading betina yang terakhir, terlihat meninggalkan area yang sudah gundul itu.
Tahun 1967 pelatuk paruh gading ditetapkan sebagai spesies terancam punah, dan sampai tahun 1987 tidak tercatat laporan penemuan kembali burung ini sehingga dianggap sudah punah. Akan tetap, selama masa-masa tersebut sebenarnya banyak orang yang melaporkan keberadaannya, termasuk laporan dari seorang jurnalis yang berasal dari Kuba dan adanya foto-foto yang dibuat oleh seorang pecinta alam.
Namun penemuan tersebut dibantah oleh para ahli yang menganggap mereka telah melakukan kebohongan dan menganggap burung yang mereka lihat itu adalah dari jenis pelatuk jambul.
Selanjutnya di tahun 1999 hingga 2005, muncul berbagai laporan dari orang yang mengaku telah melihat keberadaan spesies burung pelatuk paruh gading ini di daerahnya. Akibat maraknya laporan tanpa bukti tersebut membuat pihak berwenang memberikan penawaran sebesar US$ 10.000 kepada siapa saja orang yang berhasil menemukan, menunjukkan sarang, tempatnya bertengger atau tempatnya mencari makan burung tersebut.
Sampai sekarang, laporan terakhir yang menjadi bukti bahwa burung pelatuh paruh gading masih ada berasal dari laporan para peneliti dari Universitas Auburn dan Universitas Windsor yang menemnukan keberadaan spesies ini di sebuah sungai di Florida.
Semoga bermanfaat
Demikianlah Artikel SURGA KICAU-Pelatuk paruh gading, yang keberadaannya dihargai 10.000 dollar! -KICAU MANIA
Semoga artikel tentang SURGA KICAU-Pelatuk paruh gading, yang keberadaannya dihargai 10.000 dollar! -KICAU MANIA, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua.
Anda sedang membaca artikel SURGA KICAU-Pelatuk paruh gading, yang keberadaannya dihargai 10.000 dollar! -KICAU MANIA dan artikel ini url permalinknya adalah https://surgakicau.blogspot.com/2016/09/surga-kicau-pelatuk-paruh-gading-yang.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.Sekali lagi,ini adalah situs auto yang tidak ditulis langsung oleh admin,Kami tidak menjamin akan kebenaran dari artikel yang tertulis.