SURGA KICAU-Cara menangkap kembali burung yang lepas -KICAU MANIA - Selamat datang di Surga Kicau Mania, Ini adalah sebuah blog directory tentang burung,baik itu suara burung ataupun tips perawatan burung.Blog ini adalah situs perangkum otomatis dari pencarian google yang kali ini berjudul SURGA KICAU-Cara menangkap kembali burung yang lepas -KICAU MANIA.Ada ribuan artikel yang sudah terekam ke dalam situs ini,silahkan cari sesuai yang kalian kehendaki,untuk artikel selanjutnya tentang judul diatas bisa kalian baca di bawah ini.
Konten : SURGA KICAU-Cara menangkap kembali burung yang lepas -KICAU MANIA
Judul : SURGA KICAU-Cara menangkap kembali burung yang lepas -KICAU MANIA
Menangkap burung liar adalah perbuatan ilegal yang dianggap melawan hukum, bahkan di beberapa negara sangsi yang diterapkan cukup berat. Bagaimanapun, ada beberapa jenis burung yang memang diperkenankan untuk ditangkapi terutama ketika berada dalam kondisi terpaksa, misalnya untuk bertahan hidup atau mencegah kerusakan yang timbul akibat penyebaran burung yang bukan berasal dari daerah tersebut.
Satu contoh adalah burung jalak yang dibeberapa negara dianggap sebagai burung hama dan bisa mengganggu populasi burung asli / lokal mereka. Untuk mencegah penyebarannya, pihak berwenang menganjurkan para penduduknya untuk menangkap atau melaporkan jika ditemukan keberadaan jenis burung jalak biasa (common myna/jalak nias) dan jalak kerbau ini di daerah mereka, bahkan kadang disertai pula dengan pamflet dan cara-cara membuat kandang jebakan untuk menangkapnya. Setelah tertangkap, burung-burung tersebut nantinya di karantina atau dimusnahkan.
Berbeda situasinya dengan di Indonesia, dimana larangan menjebak burung masih sebatas anjuran saja dan belum ada peraturan tertulis dan perundang-undangan yang lebih tegas, akibatnya perburuan terhadap berbagai jenis burung liar semakin terus merajalela.
Tips berikut ini tidak menyarankan anda untuk menangkap burung-burung liar, namun digunakan untuk menangkap kembali burung peliharaan yang lepas dari sangkarnya. Terutama jika burung tersebut berasal dari daerah lain yang tidak memiliki penyebaran di daerah tempatnya di pelihara, apalagi jika termasuk jenis burung impor yang dikhawatirkan bisa mengancam keberadaan burung-burung lokal.
Metode jerat tali adalah memanfaatkan seutas tali yang diikat pada batu yang berfungsi sebagai pegas/penarik, sedangkan pemicunya menggunakan batang kayu/ranting pohon yang diselipkan dalam sebuah lubang. Ketika burung bertengger di ranting tersebut, berat tubuh burung akan membuat ranting terlepas. Pada saat bersamaan batu akan terjatuh dan menarik tali jerat yang akan langsung mengikat bagian kaki atau tubuh si burung.
Berikut cara-cara pembuatannya :
Bahan-bahan:
Cara membuat
Ketika burung bertengger untuk menangkap serangga atau makanannya itu, ranting akan terjatuh karena berat tubuh burung. Ranting yang jatuh itu tentu membuat tali menjadi bebas dan tidak terhambat, akibatnya batu akan terjatuh ke bawah dan menarik simpul jerat dengan burung berada di tengahnya.
Itulah cara bagaimana menangkap kembali burung yang lepas, semoga bisa menambah pengetahuan anda dan tidak menggunakannya untuk menangkap burung-burung liar.
Salam
gambar: wikihow
Anda sedang membaca artikel SURGA KICAU-Cara menangkap kembali burung yang lepas -KICAU MANIA dan artikel ini url permalinknya adalah https://surgakicau.blogspot.com/2016/09/surga-kicau-cara-menangkap-kembali.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.Sekali lagi,ini adalah situs auto yang tidak ditulis langsung oleh admin,Kami tidak menjamin akan kebenaran dari artikel yang tertulis.
Konten : SURGA KICAU-Cara menangkap kembali burung yang lepas -KICAU MANIA
Judul : SURGA KICAU-Cara menangkap kembali burung yang lepas -KICAU MANIA
SURGA KICAU-Cara menangkap kembali burung yang lepas -KICAU MANIA
Hal terburuk saat memelihara burung kicauan adalah burung kesayangan yang terlepas dari sangkarnya, entah karena sangkar jatuh atau akibat ketidaksengajaan, misalnya lupa menutup pintu sangkarnya. Ada banyak macam cara bagaimana menangkap kembali burung yang lepas, dan cara yang paling umum adalah menggunakan kandang jebakan. Tapi dalam tulisan berikut ini, kita akan mengetahui bagaimana menangkap burung lepas dengan metode tali jerat.Menangkap burung liar adalah perbuatan ilegal yang dianggap melawan hukum, bahkan di beberapa negara sangsi yang diterapkan cukup berat. Bagaimanapun, ada beberapa jenis burung yang memang diperkenankan untuk ditangkapi terutama ketika berada dalam kondisi terpaksa, misalnya untuk bertahan hidup atau mencegah kerusakan yang timbul akibat penyebaran burung yang bukan berasal dari daerah tersebut.
Satu contoh adalah burung jalak yang dibeberapa negara dianggap sebagai burung hama dan bisa mengganggu populasi burung asli / lokal mereka. Untuk mencegah penyebarannya, pihak berwenang menganjurkan para penduduknya untuk menangkap atau melaporkan jika ditemukan keberadaan jenis burung jalak biasa (common myna/jalak nias) dan jalak kerbau ini di daerah mereka, bahkan kadang disertai pula dengan pamflet dan cara-cara membuat kandang jebakan untuk menangkapnya. Setelah tertangkap, burung-burung tersebut nantinya di karantina atau dimusnahkan.
Burung-burung jalak yang ditangkapi |
Berbeda situasinya dengan di Indonesia, dimana larangan menjebak burung masih sebatas anjuran saja dan belum ada peraturan tertulis dan perundang-undangan yang lebih tegas, akibatnya perburuan terhadap berbagai jenis burung liar semakin terus merajalela.
Tips berikut ini tidak menyarankan anda untuk menangkap burung-burung liar, namun digunakan untuk menangkap kembali burung peliharaan yang lepas dari sangkarnya. Terutama jika burung tersebut berasal dari daerah lain yang tidak memiliki penyebaran di daerah tempatnya di pelihara, apalagi jika termasuk jenis burung impor yang dikhawatirkan bisa mengancam keberadaan burung-burung lokal.
Metode jerat tali adalah memanfaatkan seutas tali yang diikat pada batu yang berfungsi sebagai pegas/penarik, sedangkan pemicunya menggunakan batang kayu/ranting pohon yang diselipkan dalam sebuah lubang. Ketika burung bertengger di ranting tersebut, berat tubuh burung akan membuat ranting terlepas. Pada saat bersamaan batu akan terjatuh dan menarik tali jerat yang akan langsung mengikat bagian kaki atau tubuh si burung.
Berikut cara-cara pembuatannya :
Bahan-bahan:
- Batu seukuran kepalan tangan atau bisa juga benda berat lainnya.
- Tali dengan ukuran 1,5 meter
- Ranting kayu ukuran 6 inch
- Batang kayu dengan panjang 5-6 kaki atau 180 cm.
Cara membuat
- Tajamkan salah satu ujung dari batang kayu dan rantingnya.
- Buat lubang di bagian atas batang kayu
- Ikat batu menggunakan tali dengan ikatan yang kuat
- Masukkan bagian tali ke dalam lubang yang baru dibuat tadi, setelah itu atur ukurannya sampai batu menggantung, tahan batu menggunakan ranting kayu yang ditancapkan ke dalam lubangnya. Ranting kayu ini akan menahan tali sehingga batu tidak jatuh ke bawah.
- Buat simpul tali jerat di ujung tali yang bebas, setelah itu atur jerat simpul tersebut di atas ranting kayu. Untuk memancing burung hinggap, taruh serangga di ranting tersebut.
Ketika burung bertengger untuk menangkap serangga atau makanannya itu, ranting akan terjatuh karena berat tubuh burung. Ranting yang jatuh itu tentu membuat tali menjadi bebas dan tidak terhambat, akibatnya batu akan terjatuh ke bawah dan menarik simpul jerat dengan burung berada di tengahnya.
Itulah cara bagaimana menangkap kembali burung yang lepas, semoga bisa menambah pengetahuan anda dan tidak menggunakannya untuk menangkap burung-burung liar.
Salam
gambar: wikihow
Demikianlah Artikel SURGA KICAU-Cara menangkap kembali burung yang lepas -KICAU MANIA
Semoga artikel tentang SURGA KICAU-Cara menangkap kembali burung yang lepas -KICAU MANIA, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua.
Anda sedang membaca artikel SURGA KICAU-Cara menangkap kembali burung yang lepas -KICAU MANIA dan artikel ini url permalinknya adalah https://surgakicau.blogspot.com/2016/09/surga-kicau-cara-menangkap-kembali.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.Sekali lagi,ini adalah situs auto yang tidak ditulis langsung oleh admin,Kami tidak menjamin akan kebenaran dari artikel yang tertulis.